Senin, 20 Maret 2017

Cara Mengatasi Penyakit Gudig Pada Kambing



Penyakit Scabies atau yang dikenal dengan penyakit gudik ini adalah penyakit kulit pada ternak yang disebabkan oleh parasit tungau. Penyakit Kambing ini adalah salah satu penyakit menular yang sering ditemukan. Ditandai adanya radang pada kulit dengan disertai keropeng dan juga rontoknya bulu pada daerah yang terserang penyakit.
Parasit Tungau penyebab scabies setelah menginfeksi ternak kemudian akan menmbus kulit, menghisap cairan limfe dan juga memakan sel se epidermis pada hewan. Penyakit scabies ini akan menimbulkan rasa gatal yang luar biasa sehingga kambing atau ternak yang terserang akan menggosokkan badannya ke kandang. Akan tetapi pada jenis penyakit ini semakin digosok ataupun digaruk maka akan menjadi semakin gatal.

Tanda Kambing Terserang Scabies/Kudis/Gudik:

  • Kambing/Domba jadi Sering Menggosok-gosokkan badan pada apa saja karena rasa gatal yang mulai menyerang kulit
  • Biasanya gejala awal muncul pada muka dan telinga kambing yang timbul kudis
  • Jika diamati bagian liang telinga akan terlihat luka yang melepuh
  • Kambing yang terinfeksi menjadi tidak nafsu makan
  • Kelenjar mukosa pada mulut melepuh
  • Bulu-bulu mulai rontok dan kulit nampak menebal
  • Tahap berikutnya timbul keropeng pada kulit
  • Kambing menjadi tidak nyaman, gelisah dan stress
  • Jika sudah parah makan sekujur badan kambing akan timbul keropeng dan semacam luka.

Pengobatan Penyakit Scabies

  1. Pengobatan dilakukan dengan pemberian Ivermectin dengan cara suntik subcutan. Dosis yang diberikan umunya 1 ml untuk 20 kg bobot kambing. Pemberian dosis injeksi harus dikonsultasikan dengan dokter hewan. Injeksi diulang 10-14 hari kemudian dari injeksi yang pertama. Masa 10-14 hari adalah waktu yang diperlukan untuk sebuah telur tungau Sarcoptes scabiei yang mungkin masih tersisa untuk menetas. Ivomec umumnya dijual dalam kemasan 50 ml/botol.Obat akan tinggal dalam tubuh selama beberapa minggu. Bila pada penyuntikkan pertama penyakit belum sembuh, bisa diberikan dosis pengulangan pada 10-14 hari setelah suntikkan pertama. Perlu diingat bahwa ternak yang diambil susunya perlu hati-hati dalam pemberian ivermectin. Withdrawl time atau masa bebas obat dari ivermectin adalah 30 hari.
  2. Pemberian amitraz untu membasmi parasit tungau juga bisa dipertimbangkan. Obat ini merupakan satu satunya senyawa golongan formaldehid yang digunakan untuk ektoparasit. Mekanisme kerjanya dengan cara menghambat enjima monoamine-oxidase dan sintesis prostaglandin. Amitraz bertindak juga sebagai antagonis dari reseptor oktopamin. Enjima monoamine-oxidase menjadi katalisator pemecahan amin-nemotransmitter di dalam parasit seperti caplak dan tungau. Sedangkan octopamin dapat meningkatkan otot parasit.
  3. Mungkin contoh pengobatan scabies yang terakhir ini sering dijumpai dilapangan, terutama pada peternakan rakyat. Pengobatan parasit tungau menggunakan oli bekas. Caranya adalah oli dioleskan pada daerah atau kulit yang terserang penyakit. Beberapa kasus mungkin bisa saja sembuh dengan cara pengobatan ini. Kemungkinan kesembuhan terjadi karena parasit tidak mendapatkan oxygen yang melanjut dengan anoxia hingga akhirnya parasit mati.

Pengobatan Tradisional

Selain pengobatan medis komersial, pengobatan tradisional dapat dilakukan. Beberapa pengobatan tradisional yang pernah kami lakukan
  1. Untuk kasus ringan kami menggunakan oli bekas + belerang + minyak kelapa (minyak goreng), dimasak laku didinginkan
  2. Untuk kasus yang parah kami menggunakan 2 liter minyak goreng + Decis (obat serangga untuk tanaman / insektisida) 50 ml + oli bekas 50 ml. Pada kasus yang parah dimana kudis sudah menyerang seluruh tubuh kambing, ramuan ini diberikan 2 minggu (14 hari sekali). Dalam satu bulan kambing tersebut sembuh total dari kudisnya.
Penelitian lain menggunakan bahan yang berbeda untuk pengobatan tradisional dengan komposisi 97 ml oli bekas + 3 ml cuka 3% + 5 siung bawang merah. Masih banyak variasi bahan lainnya yang dapat dijumpai di internet atau buku.
Sebelum diobati ada baiknya kambing dimandikan dengan sabun sampai bersih. Setelah dimandikan kambing dijemur sampai kering. Ramuan diatas dioleskan atau diaplikasikan pada bagian yang terinfeksi. Hindari kontak dengan mata kambing. Setelah diobati hendaknya kambing diisolasi di kandang tersendiri.
Tentu saja pengobatan dengan Ivomec lebih cepat daripada menggunakan cara tradisional. Namun setidaknya pengobatan tradisional memberikan alternatif untuk menggantikan ketiadaan Ivomec. Untuk kasus ringan, biaya pengobatan tradisional lebih murah dibandingkan Ivomec yang cukup mahal. Selain itu Ivomec memiliki pantangan-pantangan seperti yang telah dijelaskan diatas.

Pencegahan

Sekalipun terdapat berbagai macam obat mengatasi kudis, mencegah lebih penting daripada mengobati. Beberapa langkah pencegahan yang dilakukan peternak:
  1. Menjaga kebersihan kandang dan peralatan. Bersihkan kandang kambing dari sisa-sisa makanan yang jatuh.
  2. Hindari kambing dari air hujan. Jaga agar kandang tidak lembab.
  3. Menjaga kebersihan kambing dengan memandikan ternak.
  4. Isolasi dan observasi (karantina) kambing yang baru masuk.
  5. Hindari memasukkan ternak terinfeksi kudis.
  6. Segera isolasi dan obati kambing yang terinfeksi.
  7. Menjaga kebutuhan pakan kambing agar tetap terpenuhi. Kambing etawa yang kurang konsumsi pakannya akan mudah terserang penyakit
Demikian info dari kami tentang beberapa Cara Mengatasi Penyakit Scabies Pada Kambing, semoga bermanfaat bagi Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan untuk dibagikan kepada teman, saudara dan tetangga anda yang membutuhkan informasi dari kami