Senin, 20 Maret 2017

PH Air Kolam Ikan Lele



Info Perikanan Lele Nasa – Dalam budidaya lele, kestabilan ph air adalah kunci utama sebagai parameter budidaya lele dikatakan baik. Pada budidaya lele kita harus menjaga level ph pada kolam di kisaran 7-8. Oleh karena itu ph air untuk kolam ikan lele yang baik berada di level air netral.
Air dalam kondisi netral berada di level ph 7, artinya jika kondisi air dibawah 7 diartikan asam sedangkan level ph diatas 7 dikatakan basa. Jamur dan bakteri akan berkembang biak pada kondisi asam. Lele memiliki tingkat toleransi ph di kisaran ph 6-9, yang artinya lele lebih toleran dikondisi air basa ketimbang asam, kondisi air ideal pada lele di level 7-8. Jika kondisi air mengalami penurunan PH yang perlu kita lakukan adalah menaikan PH itu sendiri. Hal ini dapat dilakukan dengan cara pemberian kapur pada kolam. Kapur yang dianjurkan adalah kapur dolomit. Dalam penggunaan kapur dolomit juga harus diperhatikan standar penggunaanya. Karena penggunaan kapur dolomit yang berlebihan akan menimbulkan efek yang tidak baik juga, seperti tingkat nafsu makanan yang menurun.
Pada saat musim hujan, kita harus perhatikan tingkat PH dikolam. Karena air hujan cenderung ke asam dengan level PH 5-6. Hal yang dapat dilakukan pada musim hujan adalah dengan menutup atas kolam menggunakan plastik UV. Jika pembangunan penutup kolam dirasa cukup mahal, hal yang selanjutnya dapat dilakukan adalah membuat drainase overflow pada kolam. Hal ini bertujuan pada saat air hujan masuk ke dalam kolam akan langsung terbuang melalui pipa overflow. Tapi tetap harus dilakukan pengecekan ph pada saat hujan berhenti.
Selain itu sisa-sisa pakan dan kotoran juga dapat mengakibatkan PH air pada kolam menurun. Untuk itu diperlukan pembuangan sisa-sisa kotoran pada kolam. Pembangunan infrastruktur pada kolam perlu diperhatikan agar pembuangan dasar kolam dapat dilakukan secara mudah.
Gunakan juga terapi TON atau Tangguh Probiotik untuk menyeimbangkan keasaman atau kebasaan air kolam (ph air) dengan cara aplikasi TON dilakukan sebelum dilakukan pengapuran. Menurut teknis yang benar, setelah diaplikasikan TON  kemudian dilakukan pengapuran dengan kapur dolomit dengan dosis 1 ton per hektar (100 kg per 1000 m2) atau sesuai dengan pH aktual, setelah itu kolam dibiarkan 2-3 hari, kemudian  air dimasukkan setinggi mata  kaki dahulu, biarkan    selama   3 hari untuk TON bekerja, baru kemudian air dimasukkan sampai penuh (kedalaman 35 – 45 cm).
Fungsi aplikasi TON pada saat pengeringan ini adalah untuk menetralkan berbagai gas dan senyawa beracun sisa pembusukan bahan organik yang dihasilkan oleh budidaya sebelumnya yaitu amoniak dan H2S. Selain sebagai penetral senyawa atau gas beracun tersebut, TON juga berfungsi menumbuhkan plankton yang berguna sebagai pakan alami ikan.
Demikian informasi yang dapat kami sampaikan, semoga bisa dijadikan manfaat dan acuan untuk keberhasilan ternak lele Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan untuk dibagikan kepada teman, saudara dan tetangga anda yang membutuhkan informasi dari kami