Senin, 20 Maret 2017

Budidaya Tanaman Jabon (Anthocephalus Cadamba)




Beberapa tahun belakangan ini tanaman Jabon tengah naik daun sebagai pujaan Investasi Agrobisnis. Kombinasi antara peluang pasar kayunya yg diprediksi akan semakin terbuka dan sifat-sifat yang dimiliki Anthocephalus Cadamba (jabon putih) dan Anthocephalus macrophyllus (jabon merah) mengatrol namanya.
Berdasarkan penelusuran dilapangan, ada beberapa alasan menjadikan keunggulan komparatif jabon sebagai pilihan investasi agribisnis tanaman keras. Kecepatan tumbuh yang dimilikinya tentu menjadi alasan utama kenapa samama (nama lain jabon) menjadi idola.
Tiap tahun, pertambahan diameternya bisa mencapai 5-7 cm. Bahkan dalam pengukuran dilahan sebuah perusahaan di Purworejo dan Banjarnegara, Jawa Tengah, dengan perlakuan Ekstra Intensif, bisa mencapai 10 cm/tahun dan memanen Jabon uji cobanya pada umur 4 tahun.
Kecepatan tumbuh ini bukan karena adanya rekayasa genetik melainkan dikarenakan sifat-sifat alami yang dimiliki tanaman ini. Jadi relatif kestabilan daya tumbuh ini lebih terjaga dalam jangka panjang.
Selain itu, toleransi terhadap lahan dan iklim sangat tinggi. Tanaman Jabon dapat tumbuh subur di lahan dengan Ekologi tumbuh pada :
>  Ketinggian                             :    0 – 1000 m dpl
>  Curah hujan                           :    1250 – 3000 m/th
>  Perkiraan suh                       :    10 – 40 C
>  Kondisi tanah (PH)              :    4,5 – 7,5
>  Topografi datar hingga 25
  • Keunggulan si kayu Taoge :
Jabon memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan tanaman kayu lainnya, termasuk Albasia (sengon). Dari hasil uji coba yang telah dilakukan, keunggulan tanaman jabon dapat diuraikan dari beberapa criteria :
  • PERTUMBUHAN
Pertumbuhan pohon jabon sangat cepat bila dibandingkan dengan jenis kayu keras lainya :
  1. Diameter batang dapat tumbuh berkisar 5 – 7 cm/thn. Bahkan dg perlakuan Ekstra Intensif diameter bisa mencapai 10 cm/thn
  2. Tinggi batang pada usia 12 thn dapat mencapai 20 m, sehingga pada usia 5 – 7 Sudah dapat dipanen.
  • BATANG
  1.  Berbatang silinder dengan tingkat kelurusan yang sangat bagus.
  2. Tidak memerlukan pemangkasan karena pada masa pertumbuhan cabang akan rontok dg sendirinya.
  • PEMASARAN
Karena jenis kayunya yang berwarna putih agak kekuningan tanpa terlihat seratnya, maka kayu jabon sangat dibutuhkan pada industry kayu lapis (plywood), bahan baku meubel dan furniture, serta bahan bangunan non kontruksi.
Keunggulan inilah yang membuat pemasaran kayu jabon sama sekali tidak mengalami kesulitan, bahkan industry kayu lapis siap untuk membeli setiap saat dalam jumlah yang tidak terbatas.
NILAI EKONOMIS 
Budidaya tanaman jabon akan memberikan berbagai keuntungan yang sangat menggiurkan apabila dikerjakan secara serius dan benar. Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan pada tanaman jabon setelah dipanen pada usia 8 – 10 thn ( Asumsi harga terendah dan batang terkecil ) pada setiap batang kayu jabon diperoleh :
–          Tinggi batang yang bisa terjual rata-rata 12 m
–          Diameter batang rata-rata 30 cm.
Maka dari setiap batang pohon jabon menghasilkan kayu yang bisa dijual sebanyak 1,5 kubik, sedangkan harga perkubik saat ini Rp.1.000.000,-
Sehingga harga terendah 1 batang  jabon usia 8 – 10 tahun minimal seharga Rp. 1.500.000,-
INFORMASI :
Harga kayu jabon pada tahun 2009
  1. Middle 30 – 39      : Rp. 1.000.000,-
  2. Middle 40 – 49      : Rp. 1.100.000,-
  3. Middle 50 Up        : Rp. 1.200.000,-
Harga ini diprediksi akan mengalami kenaikan seiring dengan tingkat kebutuhan/permintaan yang semakin bertambah setiap tahunnya, sedangkan persediaan kayu semakin lama semakin terbatas.
CARA BUDIDAYA TANAMAN JABON
Pola hutan rakyat umumnya menggunakan jarak tanam 2 x 2 m, namun hasil pertumbuhan dan perkembangan diameternya tidak begitu cepat dan maksimal. Cara ini biasanya digunakan masyarakat dengan membiarkan tumbuh liar dengan sendirinya, ibarat hutan.
Perkebunan pada umumnya menggunakan jarak tanam yg direkomendasikan yaitu 4x5m. Jarak tersebut dapat memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan diameter batangnya, sebab radius lingkaran bayangan bawah batang atas pohon adalah wilayah penyerapan unsur-unsur hara ditanah oleh akar-akar pohon.
Jadi jarak tanam 4×5 m adalah yang paling baik bagi pertumbuhan, tetapi bisa juga menggunakan jarak 4×4 m tergantung kondisi lahan.
Tanaman jabon dapat tumbuh subur pada tanah Alluvial ( pinggir sungai ), Tanah liat, Tanah lempung, Podsolik coklat, Tanah daerah yang ada pasang surut, Iklim basah dan Tropis.
CARA PENANAMAN
Buat lubang dengan ukuran: lebar 30 cm x panjang 30 cm x kedalaman 40 cm ( untuk ukuran bibit 40 – 50 cm ). Masukan kompos/pupuk kandang kedalam lubang tanam setinggi 10 cm, tambahkan NPK (15–15–15) sebanyak 10 gram/lubang tanam. Bibit jabon bisa langsung ditanam atau dengan cara  diendapkan dahulu 5 – 7 hari. Masukan bibit yang polibagnya sudah dibuka/disobek kedalam lubang tanam. Dudukan yang benar dan rata, lalu isi tanah yang dicampur kompos sebagai penutup akar setinggi 20 cm ( jangan terlalu dipadatkan ), hingga tersisa lubang 10 cm sebagai kantong air.
Catatan : Apabila kompos/pupuk kandang sulit dan mahal, sebagai alternative bisa digantikan dengan PUPUK ORGANIK PADAT (POP) SUPERNASA dengan dosis 2 gram/lubang.
CARA PEMELIHARAAN
Melakukan penyemprotan pestisida pada daun terhadap serangan ulat. Hal ini dilakukan secara aktif dan rutin dengan interfal 1 atau 2 minggu sekali dalam waktu 4 sampai 6 bulan dimana daun jabon masih sangat sedikit. Ketika daun jabon sudah mempunyai daun banyak   (umur 5 – 6 bulan) maka penyemprotan pestisida tidak diperlukan lagi sebab daun jabon tidak akan habis dimakan ulat untuk mencukupi proses pertumbuhanya.
Sanitasi lingkungan ( penyiangan rumput ) bisa dilakukan 1-2 x  setahun atau kondisional. Meskipun jabon termasuk jenis tanaman yg daya Self Pruningnya ( meranggas sendiri ) sangat tinggi, tetapi pemangkasanpun bisa saja dilakukan apabila cabang-cabang jabon yang ditanam rapat dan saling bersentuhan.
Pemangkasan ini menjadi pilihan yang sangat bijak untuk memberikan celah yang lebih lebar akan sinar matahari masuk.
Dalam pemangkasan cabang ini tidak perlu dipotong semua sampai pangkal cabang, cukup dipotong kira-kira 1 m dari ujung cabang dan sisanya di biarkan rontok dengan sendirinya.
PEMUPUKAN
Untuk mempercepat pertumbuhan jabon, pemupukan dapat dilakukan minimal sampai tanaman berusia 3 tahun, interval pemupukan setiap 2 atau 3 bulan sekali dengan POP SUPERNASA dan NPK (15-15-15), serta pamupukan lewat daun ( penyemprotan POC NASA + HORMON PERANGSANG TUMBUH ). Dengan perbandingan :
  1. Umur Tanaman 0 – 1 Tahun : Pupuk Tabur / kocor : menggunakan POP SUPERNASA 2 gram / pohon dan NPK (15-15-15) sebanyak 10 gram/pohon. ( interval 2 bulan sekali ) Pupuk Daun : Penyemprotan dengan POC NASA dengan dosis 40 cc dan Hormon Perangsang Pertumbuhan dengan dosis 10 cc per tangki  ( interval 15-30 hari sekali )
  2. Umur Tanaman 1 – 3 tahun : Pupuk Tabur / kocor : menggunakan POP SUPERNASA 2,5 gram / pohon dan NPK (15-15-15) sebanyak 12,5 gram/pohon. ( interval 3 bulan sekali ) Pupuk Daun :  Lakukan penyemprotan seperti no.1. Apabila tanaman sudah tinggi dan tidak terjangkau alat penyemprotan, maka pemupukan lewat daun bisa dihentikan.
Catatan : Untuk hasil pertumbuhan  yang lebih maksimal pemupukan dapat dilakukan hingga tanaman jabon berusia 5 -6 tahun.
HAMA PENYAKIT TANAMAN ( HPT )
  • HAMA TANAMAN JABON
  1. ULAT ( Plusia sp )
Hama yang sering menyerang tanaman jabon adalah ulat jenis Plusia sp. Hama ini memakan dengan rakus daun jabon. Namun hal tersebut tidak mengancam tanaman jabon.
Tanaman jabon yang hampir gundul akan segera menumbuhkan daun-daunya lagi bahkan pertumbuhan daun-daun baru akan terlihat lebih sehat dan segar. Seandainya serangan hama ini sudah dalam ambang batas kerugian, maka penyemprotan dg pestisida organic/kimia bisa menangkalnya.
  1.  KUTU PUTIH .
Hama jenis ini hanya akan menghambat pertumbuhan jabon apabila keberadaanya menutupi seluruh daun tanaman. Populasinya sangat jarang dan belum perlu diwaspadai.
  1. KUMBANG ( Xylosandrus moriqeus ) : menggerek batang
  2. PENGGEREK BATANG ( Endoclita Sericea )
  • PENYAKIT TANAMAN JABON
Untuk jenis penyakit pada tanaman jabon belum pernah diketemukan, akan tetapi ada beberapa jenis penyakit yang perlu diwaspadai a.l :
  1. Dumping off = lodoh / kaleob adl jamur imperfeck yang di tanah
( Rhizoktonia spp, Fusarium spp, Pythium spp )
  1. Busuk Akar
Penyebabnya adalah jamur akar merah ( Ganoderma pseudoferuni, Ustulia sp, Roselina sp ).
ANALISIS BIAYA PRODUKSI / HA  ( 2500 Batang )
  1. Sewa Lahan 1 ha selama 8 thn x Rp. 8.000.000,                 Rp. 64.000.000,-
  2. Biaya Penanaman
~  Bibit 2500 btg x Rp. 2500,-                                             Rp.    6.250.000,-
~  Lubang + Tanam 2500 btg x  Rp. 1000,-                     Rp.    2.500.000,-
~  POP SUPERNASA 20 btl x Rp. 41.000           ,-                      Rp.       820.000,-
~  Pupuk NPK ( 15 : 15: 15 ) 25 kg x Rp. 5000,-             Rp.       125.000,-
———————
JUMLAH                           I                      Rp.   73.695.000,-
  1. Biaya Perawatan
~  Pupuk NPK ( 15:15:15 ) 400 kg x Rp. 5000,-                          Rp.      2.000.000,-
~  POP SUPERNASA 320 btl x Rp. 41.000,-                              Rp.    13.120.000,-
~  Pupuk Daun ( POC NASA ) 30 btl x Rp. 35.000,-                  Rp.      1.050.000,-
~  Hormon Perangsang Tumbuh 30 btl x Rp. 30.000,-             Rp.        900.000,-
~  Perekat & Perata ( A-810 ) 10 btl x Rp. 25.000,-                     Rp.         250.000,-
~  Pestisida Organik ( PESTONA ) 15 btl x Rp. 40.000,-           Rp.        600.000,-
———————–
JUMLAH    II                                                 RP.    17.920.000,-
  1. Biaya Tenaga Kerja
~  Menyiang   60 HKP x Rp. 35.000                             Rp.      2.100.000,-
~  Memupuk  60  HKP x  Rp. 35.000                            Rp.       2.100.000,-
~  Menyemprot  70  HKP x Rp. 35.000,-                       Rp.      2.625.000,-
———————–
JUMLAH  III                                  Rp.                                 6.825.000,-
TOTAL BIAYA PRODUKSI   I + II + III                             Rp.    98.440.000,-
PERKIRAAN HASIL PANEN JABON / HA ( 2500 Batang )
  1. Tahun ke 4 ( 50 % ) 1.250 batang x Rp.  350.000,- Rp.    437.500.000,-
  2. Tahun ke 6 ( 50 % ) 1.250 batang x Rp.  650.000,- Rp.    812.500.000,-
==============
TOTAL  HASIL PENJUALAN JABON                            Rp. 1.250.000.000,-
NILAI  KEUNTUNGAN  :
Total Hasil Penjualan Jabon                                           Rp. 1.250.000.000,-
Total Biaya Produksi                                                        Rp.      98.440.000,-
==============
TOTAL KEUNTUNGAN                                                               Rp. 1.151.560.000,-
 Cara Aplikasi POP SUPERNASA dan NPK
Umur Tanaman 0 – 1 Tahun (untuk 250 tanaman)
  1. Cara Kocor/Siram  : Sediakan Ember yang diisi Air 60 liter, masukan POP SUPERNASA 500 gram (2 botol) dan NPK (15:15:15) sebanyak 2,5 kg, aduk rata hingga larut (bila perlu diamkan semalam). Kemudian siramkan larutan tersebut melingkar (kepiringan) dg jarak 10 – 50 cm dari pangkal batang, sebanyak 250 cc ( satu gelas ) tiap tanaman.
  2. Cara Tabur  : Campurkan Pupuk NPK ( 15:15:15 ) sebanyak 2,5 kg dengan POP SUPERNASA 500       gram (2 btl), Taburkan pupuk tersebut melingkar (kepiringan) dg jarak 10 – 50 cm dari pangkal batang, sebanyak 12 gram (1 sendok makan) tiap pohon.
Umur Tanaman 1 – 3 Tahun (untuk 200 tanaman)
  1. Cara Kocor / Siram  : Sediakan Ember yg diisi air 50 liter, masukan POP SUPERNASA 500 gram (2 btl) dan NPK (15;15;15) sebanyak 2,5 kg, aduk rata hingga larut (bila perlu diamkan semalam). Siramkan/kocor melingkar (kepiringan) dg jarak 50 – 100 cm, sebanyak 250 cc/tanaman.
  2. Cara Tabur  : Cara pemupukanya sama seperti diatas ( ad.2 ) dg jarak 50 – 100 cm,sebanyak 15 gram /tanaman.
Catatan :
  1. Untuk hasil yang lebih optimal penggunaan pupuk makro sebaiknya disesuaikan dg dosis rekomendasi dari LITBANG / R & D.
  2. Untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman yang lebih maksimal maka pemupukan MAKRO –   MIKRO dapat dilakukan hingga tanaman berusia 5 – 6 tahun.
  3. Penyemprotan POC NASA & HORMONIK keseluruh batang dan permukaan daun atas dan bawah, antara jam 07.00 – 10.00 pagi. Sebab pada jam-jam tersebut STOMATA ( mulut daun ) terbuka sempurna.
  4. Penyemprotan POC NASA & HORMONIK dapat dihentikan apabila tanaman sudah terlalu tinggi dan tidak terjangkau alat penyemprotan.
  5. Gunakan KAPUR DOLOMIT apabila PH tanah terlalu asam ( < 5 ) sebanyak 0,5 kg / pohon dan diulang setiap 6 bulan sekali.
Demikian artikel yang kami dari persembahkan. Semoga bisa dijadikan bahan pertimbangan dalam Budidaya Tanaman Jabon.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan untuk dibagikan kepada teman, saudara dan tetangga anda yang membutuhkan informasi dari kami